- Back to Home »
- Ciri - Ciri Dajjal !!
CIRI FISIK DAJJAL !!
Dajjal adalah seorang laki-laki keturunan Yahudi yang buruk, berperangai
buruk dan berbentuk seperti setan. Dajjal dikelilingi oleh setan-setan
dan diikuti oleh 70.000 orang yahudi yang bertoga (sejenis topi) di
kepala.
Sabda Rasulullah,
“Orang tua dajal tidak pernah mendapatkan anak selama 30 tahun, kemudian
terlahirlah dari keduanya seorang anak laki-laki yang hanya bermata
satu, berperangai buruk dan sangat sedikit manfaatnya. Ketika matanya
tertidur, hatinya tidaklah ikut tertidur. Kemudian beliau Shallallu
‘Alaihi wa Sallam menerangkan tentang dua orang tuanya dengan bersabda:
Ayahnya adalah seorang laki-laki yang berpostur tinggi, berdaging tidak
teratur, berhidung panjang, seakan-akan hidungnya adalah paruh buruh.
Ibunya adalah seorang wanita besar, bertangan panjang dan berpayudara
besar.”
Riwayat Imam Ahmad dari Abubakar. Diriwayatkan juga oleh At Tirmidzi
dari Hammad bin Salamah, dan ia berkata, bahwa ini hadis hasan
.
Apabila dajal dilihat dari jauh maka ia terlihat seperti laki-laki
pendek berbadan sangat gemuk, berkulit coklat merah yang murni, pipinya
merah, kepalanya besar seakan-akan kepalanya adalah seperti kepala
ular,berambut sangat keriting yang berbintik-bintik seakan-akan
rambutnya terbuat dari air dan kerikil, tebal berkelok-kelok seakan-akan
rambutnya itu adalah dahan-dahan pohon dan ujung kedua tapak kakinya
berdekatan sedangkan tumitnya berjauhan.
(Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya dan diriwayatkan juga oleh Abu Ya’la dari Ibn ‘Abbas)
Apabila dajjal dilihat dari dekat maka ia terlihat seperti setan. Bagian
kanan wajahnya terhapus, tidak bermata dan tidak beralis, mata kirinya
menyala berwarna hijau seakan-akan ia adalah bintang yang berkilau
(bermata satu) dan mejulur keluar, membelalak dan mengembung atau
menjulai di atas pipinya.
(lihat kitab Fathul Baari, kitab Al Fitan, bab Dzikruddajjal, halaman 97)
Tertulis diantara dua matanya kata ‘kafir’ yang dieja oleh Rasulullah:
kaf, fa’, ra’ yang dapat dibaca oleh setiap Mu’min yang pandai membaca maupun yang buta huruf.
Pada zaman sekarang ini penafsiran definisi
dajjal
sangat beragam, ada yang mengatakan bahwasanya dajjal hanyalah sekedar
isyarat atau kode yang muncul dalam bentuk televisi atau segi tiga
bermuda dan lain sebagainya. Sementara itu hadis-hadis yang menerangkan
tentang ciri-ciri dajjal secara terperinci sangatlah banyak.
Berikut ini hadis-hadis yang menerangkan ciri-ciri fisik dajjal:
1. “Sesungguhnya Al Masihuddajjal adalah seorang laki-laki yang pendek,
ujung telapak kakinya berdekatan, sedangkan tumitnya berjauhan, berambut
keriting, bermata sebelah dengan mata yang terhapus.” (Riwayat Abu Dawud dari Ubadah Ibn Shamit dan diriwayatkan juga oleh Imam Ahmad)
2. “Ternyata ia adalah seorang laki-laki yang berbadan besar, merah, berambut keriting dan bermata sebelah.”
(Riwayat Bukhari dari Ibn ‘Umar dalam kitab Al Fitan, bab Dzikruddajjal)
3. “Bukankah sesungguhnya ia itu bermata sebelah dan tertulis diantara
kedua mata dajjal itu kata ‘kafir’ yang dapat dibaca oleh setiap
Mu’min.”
(Muttafaqun ‘Alaih, dari hadits Anas)
4. “Sesungguhnya kepala dajjal itu dari belakang terlihat tebal dan berkelok-kelok”
(Hadits shahih riwayat Ahmad dari Hisyam bin ‘Amir)
5. “Pada matanya yang sebelah kanan seakan-akan ia adalah satu biji anggur yang terapung”
(Riwayat Bhukari dalam kitab Shahihnya dari Ibn ‘Umar, kitab Al Fitan, bab Dzikruddajjal)
6. “Sesungguhnya dajjal itu terhapus matanya yang sebelah kiri”
(Hadits
shahih yang diriwayatkan oleh Ahmad dari Anas dan Abu Hudzaifah. Lihat
pula kitab Al Jami’Ash Shaghir, karya Imam Suyuthi)
7. “Tertulis diantara dua matanya huruf kaf, fa’ dan ra’ ”.
(Diriwayatkan oleh At Tirmidzi dari Anas dan dalam Ash Shahihah, karya Al Albaani, nomer 2457”.
Tempat Dajjal Saat Ini :
Dalam hadis yang sangat panjang yang diriwayatkan oleh Muslim dalam
kitab Shahaihnya, dikabarkan dari Fatimah binti Qais, dimana ia berkata:
“Aku mendengar seruan dari tukang seru Rasulullah untuk melaksanakan
shalat berjama’ah, maka aku berangkat ke masjid dan shalat bersama
Rasulullah. Aku shalat di shaf para wanita di belakang kaum laki-laki.
Ketika shalat sudah selesai, Rasulullah duduk di atas mimbar, sambil
tersenyum beliau berkata:
Demi Allah, sesungguhnya aku mengumpulkan kalian bukanlah untuk suatu
kabar gembira atau kabar buruk, akan tetapi aku mengumpulkan kalian
karena Tamim Ad Dari yang dahulunya seorang laki-laki pemeluk agama
Nasrani, maka ia telah memeluk agama Islam dan membai’atku. Ia telah
berkata kepadaku dengan suatu perkataan yang sudah pernah aku katakan
kepada kalian tentang Al Masihuddajjal.
Ia mengisahkan perjalannya kepadaku, bahwa ia berlayar dengan sebuah
kapal laut bersama 30 orang laki-laki dari kabilah Lakham dan Judzam.
Kemudian mereka terombang-ambing oleh ombak (badai) selama satu bulan.
Hingga tersebut terdampar pada sebuah pulau di tengah laut di arah
tempat matahari terbenam. Lalu mereka semua duduk (istirahat) di suatu
tempat yang terletak sangat dekat dengan kapal. Setelah itu mereka masuk
ke dalam pulau tersebut, lalu mereka bertemu dengan seekor binatang
yang berbulu lebat, sehingga mereka tidak dapat memperkirakan mana
ekornya dan mana kepalanya, karena tertutup oleh bulunya yang terlalu
banyak.
Maka mereka berkata: Celaka, dari jenis apakah kamu ini. Ia menjawab:
Saya adalah Al Jassasah. Mereka bertanya: Apakah Al Jassasah itu? (tanpa
menjawab) ia berkata: Wahai orang-orang, pergilah kalian kepada seorang
laki-laki yang berada di biara itu. Sesungguhnya ia sangat ingin
mendengarkan berita-berita dari kalian! Tamim Ad Dari berkata: Ketika ia
telah menjelaskan kepada kami tentang laki-laki itu, kami pun terkejut
karena kami mengira: bahwa ia adalah setan. Lalu kami segera berangkat
sehingga kami memasuki biara tersebut, tiba-tiba di sana terdapat
seorang manusia yang paling besar (yang pernah kami lihat) dalam keadaan
terikat sangat kuat. Kedua tangannya terikat ke pundaknya serta antara
dua lutut dan mata kakinya terikat dengan besi.
Kami berkata: Celaka, siapakah kamu ini? Ia menjawab: Takdir sudah
menentukan bahwa kalian akan menyampaikan kabar-kabar kepada saya, maka
kabarkanlah kepada saya siapakah kalian ini? Mereka menjawab: Kami
adalah orang-orang Arab yang berlayar dengan sebuah kapal, tiba-tiba
kami menghadapi sebuah laut yang sedang berguncang, lalu kami
terombang-ambing di tengah laut selama satu bulan , maka terdamparlah
kami di pulau ini. Lalu kami duduk di tempat yang terdekat dengan kapal,
kemudian kami masuk ke pulau ini. Maka kami bertemu dengan seekor
binatang yang sangat banyak bulunya, yang tidak dapat diperkirakan mana
ekor dan mana kepalanya, dari banyaknya bulunya.
Maka kami berkata: Celaka, apakah kamu ini? Ia menjawab: Aku adalah Al
Jassasah. (Tanpa menjawab) ia berkata: Pergilah kalian kepada seorang
laki-laki yang berada di biara itu, karena ia sangat menginginkan
berita-berita yang kalian bawa. Lalu kami segera menuju tempat kamu ini,
maka kami terkejut bercampur takut karena mengira bahwa kamu ini adalah
setan.
Ia (laki-laki besar yang teikat itu) berkata: Beritakanlah kepada saya
tentang pohon-pohon korma yang ada di daerah Baisan. Kami berkata:
Tentang apa yang ingin kamu tanya darinya? Ia berkata: Saya menanyakan
apakah pohon-pohon korma itu tetap berbuah? Kami menjawab: Ya. Ia
berkata: Adapun pohon-pohon korma itu, maka (sebentar lagi) hampir saja
tidak akan berbuah lagi. Kemudian ia berkata lagi: Beritakanlah kepadaku
tentang danau Tiberia. Mereka berkata: Tentang apakah yang ingin kamu
tanyakan perihalnya? Ia bertanya: Apakah ia tetap berarir? Kami
menjawab: Ya. Ia berkata: Adapun airnya, maka ia (sebentar lagi) hampir
saja akan habis.
Kemudian ia berkata lagi: Beritakanlah kepada saya tentang mata air
Zugar. Mereka berkata: Tentang apa yang kamu ingin tanyakan perihalnya?
Ia bertanya: Apakah disana masih ada air dan apakah penduduk disana
masih bertani dengan menggunakan air dari mata air Zugar itu? Kami
katakan kepadanya: Benar, ia berair banyak dan penduduknya bertani dari
mata air tersebut. Lalu ia berkata lagi: Beritakanlah kepada saya
tentang Nabi yang ummi, apa sajakah yang sudah ia perbuat? Mereka
menjawab: Dia telah keluar dari Makkah menuju Madinah. Lalu ia bertanya:
Apakah ia diperangi oleh orang-orang Arab? Kami menjawab: Ya. Ia
bertanya: Apakah yang ia lakukan terhadap mereka? Maka kami
memberitahukan kepadanya, bahwa ia (Nabi itu) telah menundukkan
orang-orang Arab yang bersama dengannya dan mereka menaatinya. Lalu ia
berkata: Apakah itu semua telah terjadi? Kami menjawab: Ya. Ia berkata:
Sesungguhnya adalah lebih baik bagi mereka untuk menaatinya dan sungguh
saya akan mengatakan kepada kalian tentang diri saya, saya adalah
Al Masihuddajjal
dan sesungguhya saya hampir saja diizinkan untuk keluar. Maka saya akan
keluar dan berjalan di muka bumi, dan tidak ada satu pun kampung
(negeri) yang tidak akan kumasuki dalam waktu 40 malam selain Makkah dan
Thibah. Maka kedua negeri itu adalah terlarang untuk saya, dimana
setiap kali aku ingin memasuki salah satu dari kedua negeri itu, saya
dihadang oleh seorang malaikat yang ditangannya ada pedang berkilau dan
sangat tajam untuk menghambatku dari kedua negeri tersebut. Dan di
setiap celahnya terdapat malaikat yang menjaganya.
Ia (Fatimah si perawi hadits) berkata: Rasulullah bersabda sambil
menghentakkan tongkatnya di atas mimbar: Inilah Thibah, inilah Thibah,
inilah Thibah (maksudnya kota Madinah). Bukankah aku sudah menyampaikan
kepada kalian tentang hal itu? Orang-orang (para sahabat) menjawab:
Benar. Beliau berkata: Saya tertarik dengan apa-apa yang dikatakan oleh
Tamim Ad Dari, karena ia bersesuaian dengan apa-apa yang pernah aku
sampaikan kepada kalian tentang Madinah dan Makkah. Bukankah ia (tempat
dajal) terletak di laut Syam atau laut Yaman? Dimana Rasulullah
mengisyaratkan tangannya ke arah Timur. Ia (Fatimah) berkata: Hal ini
saya hafalkan dari Rasulullah.”
Riwayat Muslim dari Fathimah binti Qais dalam kitab Al fitan. Riwayat
Ahmad dari Abi Hurairah dan ‘Aisyah. Riwayat Ibn Majah dari Fathimah
dan riwayat Abu Dawud dengan sanad yang hasan dari Jabir.
Siapakah Yang Memenjarakan Dajjal dan Dimanakah Letak Penjara Tersebut?
Berdasarkan hadist riwayat Muslim yang menjelaskan keberadaan dajal sekarang ini,
dapat dijelaskan sebagai berikut:
Siapa yang memenjarakan dajal?
Terdapat beberapa versi mengenai siapakah yang memenjarakan dajal.
Menurut suatu riwayat yang memenjarakan dajal adalah malaikat, sedangkan
menurut riwayat yang lain bahwa yang memenjarakannya adalah Nabi
Sulaiman. Tidak ditemukan riwayat yang shahih mengenai masalah ini. Yang
jelas bahwa ia sekarang ini sedang terpenjara di suatu rumah atau biara
dengan ikatan yang sangat kuat.
Dimanakah tempat biara penjara dajal?
Tempat penjara dajal terletak di arah timur, di daerah Khurasan pada
sebuah desa Isfahan (antara perbatasan Rusia dan Iran sekarang).
Sabda Rasulullah: “Dajal
akan keluar dari sebuah negeri di Timur yang bernama Khurasan.”
(Riwayat Tirmidzi dan Hakim dari Abubakar. Dishahihkan ole Al Albaani
dalam Al Misykat, nomer 5487)
Dalam hadis yang lain Rasulullah bersabda: “Dajal akan diikuti oleh 70.000 orang
Yahudi Isfahan yang memakai jubah besar berwarna hijau.” (Riwayat Ahmad dan Muslim dari Anas)
Berdasarkan hadis yang dikisahkan oleh Fahimah binti Qais (lihat hadis tersebut => disini) dapat disimpulkan:
1. Masa keluar Dajal akan didahului oleh tanda-tanda seperti: Keringnya Danau Tiberia, habisnya korma negeri Baisan dan lain sebagainya.
2. Dajal tetap ada dan hidup sampai sekarang sejak dari zaman diutusnya
Rasulullah dan bahwasanya ia terbelenggu dengan sangat kuat.
3. Mekah dan Thibah (madinah) adalah tempat yang tidak dapat dimasuki
oleh Dajal karena dua kota tersebut terlarang bagi dajal untuk
memasukinya.
Danau Tiberia |
Fitnah Dajjal = Fitnah Terbesar
Di akhir zaman, Dajal merupakan fitnah dan ujian yang paling besar terhadap keimanan seseorang. Rasulullah menyuruh kita meminta perlindungan kepada Allah dari fitnah dajjal pada tiap-tiap akhir shalat dan bahkan beberapa ulama salaf mengatakan bahwa meminta doa perlindungan dari fitnah dajal adalah wajib hukumnya.
Sabda Rasulullah: “Apabila salah seorang dari kamu sudah selesai membaca tasyahhud dalam shalatnya hendaklah ia berlindung kepada Allah dari empat perkara yaitu dengan mengucapkan: Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari azab neraka Jahannam dan dari adzab kubur dan dari fitnah hidup dan mati dan dari fitnah Dajal.”
(Riwayat Muslim dari Abi Hurairah)
Sabda Rasulullah yang lainnya:
“Sungguh aku benar-benar akan memperingatkan kamu akan bahaya dajjal, tidak ada satu Nabi pun, kecuali ia memperingatkan kaumnya (akan fitnahnya) dan Nuh juga telah memperingatkan kaumnya, akan tetapi aku akan mengatakan kepada kalian suatu perkataan yang belum pernah dikatakan oleh para Nabi sebelum aku terhadap kaum mereka, sesungguhnya ia bermata sebelah dan Allah bukanlah bermata sebelah (bermata satu).”
(Riwayat Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Tirmidzi dari Ibn’Umar)
Fitnah dajal adalah fitnah syahwat dan syubhat (yang hak terlihat sebagai kebatilan dan sebaliknya). Dajal dengan subhat (pemutarbalikan kebenaran dan kebatilan) dan hal-hal luar biasa yang dipunyainya akan memikat hati dan Iman yang lemah dari kaum Muslimin apalagi terhadap kaum Musyrikin dan kaum atheis.
Sabda Rasulullah:
“Tidak ada fitnah yang lebih besar dari fitnah dajal.” (Hadis riwayat Ahmad)
“Barang siapa yang mendengar nama dajal hendaklah ia berpaling darinya. Karena, demi Allah, sesungguhnya apabila ia menemuinya dan ia mengira bahwa dirinya adalah seorang Mu’min, maka ia akan mengikutinya (dajal tersebut) dengan segala syubhat (kebatilan) yang ia timbulkan.” (Hadis shahih diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Dawud dan Hakim dari ‘Imran bin Hushain. Dishahihkan oleh Al Albaani dalam Al Misykat, nomer 5488)
“Sungguh orang-orang akan berlarian ke gunung-gunung untuk menjauhkan diri dari fitnah dajal.” (Hadis Riwayat Muslim)
- Membaca doa pada akhir setiap salat untuk meminta perlindungan fitnah dajjal, yaitu: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari adzab neraka Jahannam dan dari adzab kubur, dari fitnah hidup dan mati, serta dari buruknya fitnah Al Masihuddajal.”
- Menghafal surat Al Kahfi (sepuluh ayat yang diawalnya atau sepuluh ayat yang diakhirnya. Sabda Rasulullah, “Barangsiapa yang menghafal 10 ayat dari awal surat Al Kahfi, maka ia akan terjaga dari fitnah dajal.” (Riwayat Bukhari Muslim). Hadis lainnya yang diriwayatkan Muslim, Ahmad, Abu Dawud dan Trimidzi: Rasul bersabda, “10 ayat di akhir surat Al Kahfi.” Dan hadis lainnya ada pula yang 3 ayat saja: “3 ayat dari awal surat Al Kahfi.”
- Berlindung ke kota Madinah atau Makkah, karena kedua negeri itu tidak akan dapat dimasuki oleh dajjal.
- Barangsiapa tidak mampu melakukah 3 hal diatas maka hendaklah ia lari dari depan dajal, karena ia tidak akan membahayakannya dengan tetap berdzikir dan berdo’a.